Kamis, 19 Maret 2015

Ibnu Ajurrum (w. 723 H); Dari Tangannya Lahir Karya Monumental


Bernama lengkap Muhammad bin Muhammad bin Daud ash-Shanhaji Abu Abdillah an-Nahwi. Beliau lebih di kenal dengan panggilan Ibnu Ajurrum. Lahir di kota Fas, Maroko, pada tahun 872 H.

Kehidupan Ibnu Ajurrum sangat sederhana, bahkan beliau lebih dikenal dengan sosok sufi yang fakir. Akan tetapi, keilmuannya tidak di ragukan lagi. Berbagai disiplin ilmu mampu beliau kuasai, di antaranya Ilmu Faraid (ilmu mewaris), Hisab, Adab atau Sastra, Nahwu, dan Qira’ah (seni baca Al-Quran). Namun, diantara disiplin ilmu tersebut yang paling beliau kuasai adalah Nahwu dan Qira’ah. Bahkan salah sati muridnya, Muhammad bin Ali bin Umar al-Ghassani menyatakan sejak tahun 682 H (kira-kira saat berusia 10 tahun), Ibnu Ajurrum sudah mengajarkan ilmu Nahwu.

Karyanya yang berjudul “al-Jurrumiyah” sangat masyhur di seluruh dunia. Semua madrasah dan ribath-baik sekala kecil maupun besar, pasti ada kajian tentang karya ini. Tak jarang pula kitab ini dijadikan kurikulum resmi, lantaran sangat cocok bagi pemula untuk dijadikan materi agar bisa membaca karya-karya penting para ulama.

Seorang komentator (Syarih) kitab al-Jurrumiyah bernama ar-Ra’I mengisahkan, bahwa Ibnu Ajurrum menyusun kitab ini di depan ka’bah as-Syarifah. Kemudian, karya tersebut ditulis tangan oleh Ibnu Maktum, murid Ibnu Ajurrum.

Setelah selesai dari rihlah ilmiyahnya, Ibnu Ajurrum bermukim ditanah kelahirannya, kota Fas, dan mengajarkan ilmu  yang beliau dapat kepada penduduk kota tersebut hingga tahun 719 H. Hal iniberlangsung agak lama, sehingga akhirnya beliau dikenal dengan berbagai sebutan mentereng seperti al-Akram, al-Ustadz, dam al-Ghassani.


Pada tahun 723 H bumi berduka, Ibnu Ajurrum berpulang kerahmatullah memenuhi panggilan Dzat yang Maha Kuasa. Jasad mulia beliau dikebumikan di Bab al-Jadid, di kota Fas, Maroko.
Sekian cerita ini.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Seo Blogger