Dieritakan bahwa
Dzun Nun al-Mishri saat memasuki Masjidil Haram melihat seorang pemuda tak
berbaju dan terabaikan yang sedang sakit berada di bawah tiang. Pemuda itu
merintih dengan sedih.
Dzun Nun
al-Mishri mendekati pemuda tersebut
seraya mengucapkan salam. Beliau bertanya kepada pemuda tadi, “Engkau siapa?”
Pemuda itu
menjawab, “Aku adalah orang asing yang merindukan Allah”.
“Orang seperti
kamu?” tanya Dzun Nun al-Mishri.
Tiba-tiba pemuda
tersebut menangis sejadi-jadinya dan menjerit dengan jeritan yang menyayat hati
hingga pemuda itu meninggal. Di saat Dzun Nun al-Mishri mengetahui bahwa pemuda
itu telah meninggal, beliau meletakkan jubah untuk menutupi jenazahnya dan
pergi untuk membeli kain kafan, namun ketika kembali jenazah pemuda asing itu
lenyap.
Dzun Nun al-Mishri pun bertasbih menyucikan nama tuhannya. Tak lama
kemudian bekiau mendengar sebuah seruan, “Wahai Dzun Nun! Pemuda asing ini
adalah orang yang dicari-cari setan di dunia namun tidak ditemukan, diari oleh
Malaikat Malik di neraka tidak ditemukan, dicari Malaikat Ridwan disurga juga
ditemukan.”
Dzun Nun al-Mishri bertanya, “Dimanakah gerangan dia?”
Kemudian kembali terdengar suara olehnya, “Ditempat yang disenangi di
sisi tuhan yang Maha Kuasa, dsebabkan cinta, ketaatan, dan menyegerakan diri
bertaubat pada Allah.”
Diambil dari kitab: Mukâsyafatul-Qulŭb
Hal 27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar