Setibanya Rosulullah SAW di Madinah dalam perjalanan hijrah
dari Makkah, fajar keislaman mulai merekah di kota ini. Cahayanya menyinari
setiap kawasan. Perlahan-lahan cahaya itu mulai masuk kedalam rumah penduduk
dan sedikit demi sedikit penduduk mulai menerima ajaran yang di bawanya. Dari
salah satu kawasan terpencil di kota itu hidup seorang wanita berhati mulia
yang Nampak anggun bersahaja.
Dialah Ummu Sulaim binti Malhan yang mulai merasakan aroma
islam di kota yang dulunya dikenal dengan nama Yastrib itu. Lalu, sesegera
mungkin ia mencari tahu tentang kebenaran ajaran yang beru tumbuh itu sampai
akhirnya dengan kehendak Allah SWT hatinya luluh dan ia mulai menemukan
kebenaran.
Ramlah, atau yang lebih dikenal dengan julukan Ummu Sulaim
adalah salah satu dari jajaran kaum Muhajirin yang memeluk islam pada preode
awal saat Rosulullah SAW mengenalkan islam ditanah Arab. Sifat sempurna yang
dimiliki Rosulullah SAW semakin membuatnya mantap dengan ajaran yang dibawanya.
Rasa cintanya yang teramat agung kepada Rosulullah SAW membuatnya rela
menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk dakwah beliau.
Kecintaannya kepada Rosulullah SAW dibuktikannya dalam
banyak kesempatan. Ummu Sulaim dikenal sebagai sosok wanita pemberani yang ikut
ambil bagian dalam banyak peperangan besar yang pernah terjadi dalam islam.
Dalam perang Uhud, ia membuktikan perjuangannya untuk islam dengan dua tugas
yang dijalankannya. Pertama, ia bertugas sebagai penyedia air minum untuk
para tentara islam agar kekuatan mereka tetap terjaga untuk terus maju dalam
medan tempur. Kedua, ia bertugas merawat dan mengobati tentara yang
terluka dalam peperangan. Inilah dua tugas mulia yang di jalankannya. Sebagai
seorang wanita, ia lebih memilih dua tugas ini karenadirasa cocok dengan
karakter dirinya sebagai kaum hawa dari pada ikut berperang menghunus pedang
yang biasa dilakukan oleh kaum adam.
Dalam perang Huanin, Ummu Sulaim melesat masuk kedalam
barisan perang dan ikut berperang melawan musuh, walaupun saat itu dirinya
sedang dalam keadaan hamil. Bahkan saat kaum muslimin dalam keadaan setengah
kacau. Saat itu keyakinan mereka akan kebenaran mulai melemah, bahkan sebagian
besar dari tentara islam memilih lari dan keluar dari medan perang. Ummu Sukaim
adalah salah satu dari sebagian kecil saja yang tetap bertahan melawan musuh
bersama Rosulullah SAW dan pemuka-pemuka Sahabat dalam keadaan keritis dan
sangat mencekam.
Demikian sosok wanita pejuang dan pembela agama islam. Ummu
Sulaim telah mencanangkan sosok kemanusiaannya yang sempurna pada awal
pertumbuhan islam. Cintanya yang amat agung kepada Rosulullah SAW mendorongnya
untuk tetap membela dan mendukung Rosulullah SAW, walau dalam keadaan sulit
sekalipun. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar