Jumat, 20 Maret 2015

Sayidah Aisyah; Idola Para Wanta


Sayidah Aisyah adalah putri Abu Bakar bin Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib. Beliau adalah orang yang paling dicintai nabi. Terbukti, saat Rasulullah sakit keras, Beliau meminta izin kepada semua istrinya untuk menginap dirumah Sayidah Aisyah. Beliau (Sayidah Aisyah) lahir empat tahun setelah terutusnya Nabi SAW dan masuk islam ketika masih kecil. Rosulullah memperistinya pada tahun ke-2 H. Saat beliau berumur 6 tahun.

Sayidah Aisyah meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad SAW, dan ayahnya sendiri, Abu Bakar as-Shiddiq ra, Umar bin Khatab ra, Saad bin Abi Waqash ra, Usaid bin Khudhair ra dan lain-lain. Sedangkan merid-murid beliau dari kalangan sahabat adalah Abu Hurairah, Abu Musa al-Asy’ari, Zaid bin Khalid al-Juhny, Syafiah binti Syabah, dan beberapa yang lain. Bukan hanya itu, para tabi’in pun juga banyak yang mengutip hadis dari beliau antara lain, Saad bin Musayyab, Alqamah bin Qais, Masruq bin al-Ajda, Aisyah binti Thalhal, Amran binti Abdirrahman, dan Hafshah binti Sirin. Ketiga wanita yang disebut terakhir ini adalah murid-murid Aisyah yang utama dalam bidang ilmu fiqih.

Dalam istilah ilmu hadis, Sayidah Aisyah termasuk al-Muktsir sebab beliau meriwayatkan hadis sebanyak 2.210 hadis. Diantara keistimewaannya, beliau sendiri kadang-kadang mengeluarkan beberapa masalah dari sumbernya. Berijtihad secara khusus, lalu mencocokannya dengan pendapat para sahabat yang alim.

Beliau mempelajari ilmu bahasa, syair, ilmu kedokteran, nasab-nasab, dan sejarah arab. Berkata az-Zuhri, “andaikata ilmu yang dikuasai Sayidah Aisyah dibendingkan dengan yang dimiliki oleh semua istri Nabi dan ilmu seluruh wanita niscaya ilmu Sayidah Aisyah yang lebih utama”.

Abu Musa al-Asy’ari berkata, “tidak pernah terjadi kemusykilan (permasalahan) pada kita lalu kami tanyakan kepada Sayidah Aisyah kecuali kita menemukan jawabannya”. Imam Marwan pun ketika menceritakan hadis yang diriwayatkan oleh Sayidah Aisyah berkata, “Telah menceritakan hadis kepadaku orang yang jujur, putri dari orang yang jujur, yang menjadi kekasihnya kekasih Allah SWT”.

Sanad yang paling sahih adalah yang diriwayatkan oleh Yahya bin Said dan Ubaidillah bin Umar bin Hafsh, dari al-Qasim bin Muhammad, dari Aisyah. Juga diriwayatkan oleh az-Zuhri atau Hisyam bin Urwah, dari Urwah bin az-Zubair, dari Sayidah Aisyah.


Sayidah Aisyah wafat pada melam selasa bertepatan pada tanggal 17 Ramadhan tahun 58 H. Dan Abu Hurairah ikut berduka cita atas meninggalnya istri Nabi SAW tercinta ini sehingga sahabat Abu Hurairah turut mensalatinya. []

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Seo Blogger